Abon biasanya identik dengan daging. Namun, di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, ada yang namanya abon cabai. Sesuai namanya, abon ini terasa pedas karena terbuat dari cabai. Konon, Henny sang pembuat abon ini memang mengawali usahanya karena kesukaannya akan makanan pedas.
Menurut Henny, makanan hasil olahannya ini disebut abon karena kering dan bisa ditabur. Kekhasan lainnya, abon bikinannya awet dan tidak basi serta bisa dicampur dengan makanan apa saja. Tak heran, kini dia bisa menjual antara 50 sampai 100 kilogram abon per hari. Namun, semua itu setimpal dengan proses pembuatannya yang lumayan rumit.
Pertama disiapkan cabai kering, bawang putih, gula, dan garam untuk kemudian dipisahkan antara cabai yang bagus dan tidak. Setelah itu cabai dibersihkan untuk kemudian dimasukkan ke dalam oven. Cabai yang sudah kering diangkat dari oven dan kemudian digiling.
Cabai yang sudah digiling lalu dicampur dengan resep serta tak lupa mencampur dengan komposisi yang tepat. Campuran itu berupa gula dan garam. Tak lupa, bawang putih yang sudah di-blender digoreng untuk kemudian dicampur ke dalam adonan. Jika sudah selesai, abon pun siap dibungkus, ditimbang, diberi label, dan dikirim ke pelanggan.
Menurut Henny, dengan pemasaran dari mulut ke mulut serta menggunakan sistem agen, usahanya lumayan maju. Apalagi usahanya ini bisa menambah-nambah penghasilan ibu rumah tangga yang bekerja untuknya. Bahkan, pangsa pasar abon cabai kini sudah merambah ke daerah. Namun, Henny kini punya obsesi, yaitu menjadikan abon cabai sebagai komoditi ekspor andalan.(ADO)
Menurut Henny, makanan hasil olahannya ini disebut abon karena kering dan bisa ditabur. Kekhasan lainnya, abon bikinannya awet dan tidak basi serta bisa dicampur dengan makanan apa saja. Tak heran, kini dia bisa menjual antara 50 sampai 100 kilogram abon per hari. Namun, semua itu setimpal dengan proses pembuatannya yang lumayan rumit.
Pertama disiapkan cabai kering, bawang putih, gula, dan garam untuk kemudian dipisahkan antara cabai yang bagus dan tidak. Setelah itu cabai dibersihkan untuk kemudian dimasukkan ke dalam oven. Cabai yang sudah kering diangkat dari oven dan kemudian digiling.
Cabai yang sudah digiling lalu dicampur dengan resep serta tak lupa mencampur dengan komposisi yang tepat. Campuran itu berupa gula dan garam. Tak lupa, bawang putih yang sudah di-blender digoreng untuk kemudian dicampur ke dalam adonan. Jika sudah selesai, abon pun siap dibungkus, ditimbang, diberi label, dan dikirim ke pelanggan.
Menurut Henny, dengan pemasaran dari mulut ke mulut serta menggunakan sistem agen, usahanya lumayan maju. Apalagi usahanya ini bisa menambah-nambah penghasilan ibu rumah tangga yang bekerja untuknya. Bahkan, pangsa pasar abon cabai kini sudah merambah ke daerah. Namun, Henny kini punya obsesi, yaitu menjadikan abon cabai sebagai komoditi ekspor andalan.(ADO)
sumber liputan6.
Assalamu'alaikum
Toko Aksesoris dan Kreasi Busana Anak dan Dewasa
Berbagai kreasi busana Anak dan Dewasa, Jilbab dan Busana muslim ada di Toko-Aisyah. Nikmati kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja di toko kami. Hubungi call center kami melalui SMS mauapuan YM untuk kenyamanan transaksi.
Silakan membaca term condition dan ketentuan belanja kami.
"Puas bagi Anda, Berkah bagi kami"
Wassalamu'alaikum

0 komentar:
Posting Komentar